Breastfeeding is a mother's gift to herself, her baby and the earth - Pamela K.Wiggins,IBCLC

Kamis, 09 April 2015

Tips Mengatasi Oversupply dan Fast LDR (Let Down Reflex)

Halo parents, kali ini saya akan membahas mengenai tentang salah satu breastfeeding case yang cukup sering dikeluhkan para ibu menyusui yaitu oversupply atau aliran ASI yang deras dan cukup merepotkan bayi dan mama. Saya termasuk yang mengalami sendiri kasus oversupply ini dan cukup menjadi masalah untuk saya dan bayi saya, berbekal dari banyak browsing, kemudian dipraktekkan sendiri dengan cara sendiri sampai akhirnya saya menemukan beberapa trik “berdamai” dengan si oversupply ini. Sebelumnya kenali tanda-tanda dulu seperti ini, pernahkan bayi anda:
-         Tiba-tiba tersedak saat menyusu atau batuk-batuk
-         Fussy feeding atau rewel dan gelisah saat menyusu sehingga menganggu latch on yang sudah benar
-         Berulang kali gumoh dan reflux, bahkan saat sudah disendawakan
-         Mendadak mengigit putting, melepas payudara tiba-tiba atau sampai menolak menyusu
-         Terlihat megap-megap saat menyusu
-         Latch on sudah baik tapi ada suara “clicking” saat menyusu dan terlihat kepala bayi mulai mundur saat anda merasakan LDR datang
-         Anda merasakan seringnya LDR dan kapasitas pengisian payudara yang cepat setelah bayi menyusu atau dikosongkan dengan pompa dan perah manual

LDR (let down reflex) merupakan reflek oksitosin dihasilkan dari stimulus bayi menyusu langsung,dikosongkan dengan breast-pump atau perasaan ibu yang sedang senang dan pikiran yang positif. Pada beberapa orang LDR bisa dilihat netes-netes sampai muncrat-muncrat. Beberapa mama memiliki masalah dengan LDR yang cepat dan aliran deras, inilah yang biasanya berhubungan dengan oversupply (banyaknya rangsangan oksitosin sehingga supply berlebih).  Jika mama melihat gejala-gejala diatas tadi pada bayi, kemungkinan besar mama mengalami oversupply yang menyebabkan terjadinya LDR yang cepat atau deras.

Beberapa hal yang mencetuskan oversupply:
-         Faktor bayi: masalah posisi dan perlekatan menyusu karena kelainan anatomi bayi yaitu Tongue tie dan upper lip-tie, bibir sumbing, kelainan langit-langit mulut bayi
-         Menyusui dijadwal sesuai jam, tidak berdasarkan menyusui sesuai permintaan bayi
-         Membatasi bayi menyusu seperti bayi dibatasi menyusu 15-30 menit saja, melepas tiba-tiba hisapan bayi
-         Menyusui payudara kanan dan kiri langsung sekaligus dalam 1 sesi padahal bayi sudah kenyang
-         Banyak mengkonsumsi galactogogue tertentu pada beberapa ibu dapat menimbulkan kasus oversupply
Akibat yang terjadi apabila oversupply tidak tertangani dengan baik:
-         Bayi selalu gelisah dan rewel saat menyusu sehingga perlekatan menjadi bermasalah
-         Bayi bisa menolak menyusu karena tidak sanggup dengan aliran yang deras. Makin diperberat jika bayi dikenalkan dengan dot
-         Ibu mengalami engorgement (payudara bengkak), saluran ASI tersumbat, galactocele sampai mastitis
-         Karena bayi kurang melekat dengan baik ketika menyusu,  ibu bisa mengalami nyeri putting yang cukup dapat menyebabkan trauma tersendiri
-         Terlalu banyaknya foremilk yang masuk ke bayi, sebelum hindmilk masuk bayi sudah “menyerah” dan melepaskan payudara ibu. Padahal kita tahu hindmilk kaya lemak yang penting untuk sumber energi bayi dan kenaikan berat badan. Foremilk kaya laktosa yang apabila masuk saluran pencernaan hasil pemecahannya berupa gas. Bisa menyebabkan bayi kembung sampai kolik
-         BAB bayi hijau yang artinya bayi mengkonsumsi banyak foremilk. Apabila hindmilk cukup dikonsumsi makan feses bayi normal berwarna kuning mustard atau golden yellow.
-         Kenaikan Berat badan yang minim atau tidak signifikan
-         Bayi sering gumoh sampai reflux (GER)
-         Jika bayi menolak menyusu, dapat mengakibatkan ibu stress yang akhirnya berimbas ke produksi ASI yang menurun.

Lalu apa yang harus saya lakukan jika bayi saya kewalahan dengan aliran ASI saya yang deras?
1.     * Membantu bayi terbiasa dengan aliran ASI mama yang deras
-         Posisikan bayi menyusu dimana gravitasi melawan aliran ASI, kepala bayi diatas putting. Saya sudah mencoba sendiri posisi ini dan sangat membantu sekali pada bayi saya untuk mendapatkan perlekatan yang benar.
a. posisi menyusui IMD. Posisi ini bisa membantu aliran ASI yang sedang deras-derasnya untuk berkurang sedikit karena pengaruh gravitasi
b. posisi bayi dari atas, tapi berbaring ke samping badan ibu. Ini bisa membantu bayi memperlambat aliran yang sedang deras
c. Posisi cradle yang biasa tapi ibu bersandar ke belakang, sangat dibutuhkan beberapa bantal untuk dijadikan sandaran badan mama

source: kellymom.com
d. Posisi football. Bisa gunakan bantal menyusui untuk menyokong tubuh bayi dan ibu juga bersandar di beberapa bantal.


e. Posisi bayi duduk dan wajahnya langsung berhadapan dengan payudara. Terutama ini untuk bayi yang lebih besar dan sudah duduk, tidak direkomendasikan untuk newborn. Posisi ini sangat membantu apabila mama ingin menyusui bayi di tempat umum, di dalam baby wrap.

source: kellymom.com


-         Penting yang selalu diingat, selalu sendawakan bayi setiap segera menyusu walaupun menyusu hanya sebentar. Untuk mencegah reflux
-         Sebanyak mungkin biarkan bayi menyusu langsung. Pikirkan baik-baik penggunaan dot karena akan menambah masalah baru
-         Jika bayi sudah mengamuk, alihkan perhatiannya dengan menggendong dan mendekap bayi sejenak . ajak dia bicara pelan-pelan. Cari suasana menyusui di tempat yang tenang, lampu bisa diredupkan. Bisa disertai musik lembut sehingga bayi menjadi relax
-         Susui bayi ketika dia mengantuk. Ini sangat membantu bayi dapat menghisap lebih efektif sehingga dapat mengontrol aliran yang awalnya deras
-         Ketika bayi menyusu, mama bantu dengan memegang payudara dengan pegangan gunting untuk menekan aliran yang sedang deras.
-         Ini yang hampir selalu saya kerjakan. Pompa sebelum bayi menyusu langsung. Jika tidak sempat mengambil breast-pump, mama bisa mencoba perah manual dengan teknik marmet selama 5 menit. Keluarkan beberapa ml foremilk (dan disimpan), kemudian susui ke bayi agar bayi bisa mendapatkan hindmilk lebih banyak.
-         Berusaha untuk serileks mungkin, karena jika mamanya lebih panik bayi akan lebih gelisah.

2.     * Mencoba “ mengurangi” suplay ASI
-         Tidak direkomendasikan saat bayi masih newborn sampai usia 6 minggu, dimana saat ini bayi bisa berulang kali mengalami fase growth spurt
-         Block feeding, salah satu metode menurunkan suplay ASI tapi tidak mempengaruhi kebutuhan bayi akan ASI. Saya sudah mencoba metode ini dan sangat membantu. Caranya adalah:
a.     Misal bayi selesai menyusu di payudara kanan kemudian tidur, beberapa saat kemudian bayi akan menyusu lagi. Susui di payudara yang sama yaitu payudara kanan. Bisa dicoba di 2-3 sesi menyusu. Ini untuk mengatur stimulus ke oksitosin. Masih ingat negative feedback kan ma. Jadi misal payudara penuh,sinyal ke otak adalah “stop sementara” dikeluarkannya hormon oksitosin sampai payudara dikosongkan.  Jika sinyal ini dicetuskan beberapa kali, dapat membantu menurunkan suplay ASI. Otak akan merekam dan beradaptasi dalam menghasilkan hormon oksitosin.
b.     Mama pasti merasakan tidak nyaman pada payudara sisi sebelah apabila tidak digunakan dalam 2 sesi menyusui. Mama bisa perah sedikit sampai terasa tidak kencang dan nyaman kembali. Kemudian kompres dingin
c.      Ulangi beberapa kali secara simultan, 1 payudara untuk 2-3 sesi menyusui. Kemudian payudara yang satunya setelah dipompa sedikit gunakan untuk 2-3 kali dalam sesi menyusui.
d.     Hindari pompa payudara “sewaktu-waktu” di jam-jam yang tidak berurutan.
e.     Stop sementara semua galactogogue apalagi jika mama sampai sudah mengalami pembengkakan payudara.
f.       Jangan lupa pantau tanda ASI cukup seperti BAK > 6x sehari, BAB warna kuning mustard berampas (pada bayi yang mendapat ASI eksklusif bisa tidak BAB beberapa hari bahkan sampai 7-10 hari), kenaikan Berat badan. Anak tidur cukup
Saat ini bayi saya sudah 7 bulan dan saya sudah “bersahabat” dengan si oversupply setidaknya bayi saya sudah terbiasa dan aliran ASI saya tidak seheboh di awal-awal menyusui. Semoga tips dan trik ini bisa membantu Ibu-Ibu semua. Pantang menyerah ya ma, tetap semangat dan menyusuilah dengan tekad sekeras baja. Good luck  J


Sumber: Kelly Mom-forceful let down reflex and oversupply

Senin, 19 Mei 2014

Persiapan menyusui menjelang kelahiran




Hallo moms and dads, saya kembali lagi di bulan ini. Pasti calon mama apalagi calon mama baru yang sudah masuk ke trimester 3 kehamilan mulai tanya-tanya dan cari info " gimana sih persiapan nyusuin nanti?", " gimana merawat payudara biar asi nya banyak?" dan banyak lagi pertanyaan lain. Sebenarnya gak ada persiapan khusus ya untuk bisa lancar menyusui nanti atau biar ASI banyak?kenapa? karena pernah saya bahas bawa lancar tidaknya ASI tergantung dari seberapa sering bayi menyusu didukung dengan tekad keras ibu, pikiran positif dan dukungan kuat dari ayah dan keluarga. Akan tetapi bukan berarti juga kita menganggap enteng masalah "dunia menyusui ini" kayak misalnya gini aaah gampanglaaah masa' ga bisa netek sendiri sih?. Sebagai ibu yang baru akan melahirkan putra atau putri pertama, ada baiknya kita cari info sebanyak-banyaknya tentang ASI dan proses menyusui terutama di hari-hari awal persalinan. Disamping shopping perlengkapan bayi,hunting paket melahirkan di beberapa RS, kelas hypnobirthing, menyiapkan mental untuk bersalin naaaah menyiapkan mental dan fisik untuk menyusui nanti juga gak kalah penting.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dipersiapkan para calon mama dan papa menjelang kelahiran sang buah hati, start TM2 juga ga salah loh :D

1. Perawatan payudara
Seperti yang saya pernah bahas, hormon menyusui mulai aktif start kehamilan 20 minggu. beberapa ibu ada yang mulai kehamilan trimester 2 sudah merasa ada keluar sesuatu seperti bintik putih dari asi, ada juga yang tidak. Keluar atau tidaknya bintik2 atau titik cairan kental ini tidak berhubungan dengan keluarnya ASI di awal-awal nanti. Tidak ada perawatan khusus payudara saat hamil yang dulu mitosnya dikatakan bisa membantu lancarnya ASI. Misalnya ada yang keluar bintik putih dari puting selama hamil, ga perlu panik. Cukup dibersihkan,caranya ditowel halus dengan kasa yang sudah dicelup air hangat. That's enough, cukup dengan ini saja. Beberapa tradisi perawatan payudara saat hamil yang saat ini harus dihindari adalah:
- hindari melakukan massase payudara, kenapa? tindakan massase payudara dapat memicu kontraksi rahim dini sebelum waktunya, karena oksitosin yang terangsang sejak dini. Ingat hormon oksitosin salah satu fungsinya adalah kontraksi otot-otot rahim.
- jika mama memiliki masalah puting datar, tidak perlu khawatir. hindari tindakan menarik-narik puting, atau memilin-milin puting. Ini juga dapat memicu kontraksi dini apabila dilakukan secara berlebihan. Bayi menyusu di areola (tempat penampungan ASI), bukan di puting. banyak ibu-ibu yang berhasil menyusui padahal putingnya datar atau terbenam. Bayi sendiri atau breast pump nantinya yang bisa mengeluarkan puting ibu

ganti Bra dengan bra yang lembut dan sebaiknya tidak ketat dan tidak berkawat.

2. Konsul ke klinik laktasi atau ikut kelas persiapan menyusui
WHO menganjurkan setiap ibu hamil untuk datang ke klinik laktasi, mencari informasi yang benar tentang ASI dan menyusui 2x selama hamil, yaitu saat hamil 28 minggu (kontak 1) dan hamil 36 minggu(kontak 2). At least 1x kontak dengan konselor laktasi sudah membantu knowledge calon mama dan papa mengenai ASI dan menyusui. Ada baiknya memilih RS atau RB yang menyediakan fasilitas konselor laktasi atau klinik laktasi. Konselor laktasi bisa dokter,perawat atau bidan. Siapkan buku catatan untuk mencatat jika mama ingin mempelajari lagi nantinya,siapkan daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan ke konselor laktasi. Sebaiknya datang bersama suami, lebih baik lagi dengan kakek dan nenek bayi.

3. Belanja perlengkapan menyusui
buat ibu yang full time mom sebenarnya lebih simple, tapi untuk para working mom ada beberapa peralatan tempur yang mesti disiapkan:
- breast pump: bisa manual atau electric. reviewnya masing-masing sudah cukup banyak ya.tinggal googling
- botol kaca ASIP: nah ini kalo bisa dibeli banyak, karena untuk tempat stock ASIP selama kita kerja nanti
- plastik ASIP BPA free (ini optional ya)
- deep freezer ASIP (optional juga, dikhawatirkan jika ASIP melimpah dan gak cukup disimpan di freezer kulkas 2 pintu biasa)
-nursing apron, untuk dipakai menyusui saat sedang diluar rumah atau saat sedang banyak tamu
- sterilizer (untuk mensterilkan botol asip dan cawan atau cupfeeder)
- bottle warmer (optional aja)
- breast pad dan milk saver, milk saver bisa nampung ASI yang tumpah-tumpah, saat payudara yang satu sedang dipompa
- krim anti puting lecet (optional)
- Bra menyusui tanpa kawat (ini penting ya, siapkan sejak dini pada saat hamil)
- cawan atau cupfeeder untuk media pemberian ASIP
- softcup feeder (optional)
- tidak direkomendasikan penggunaan DOT dan pacifier (empeng)
- label tom and jerry untuk melabeli botol asip yang habis dipompa
- bantal menyusui (optional) bisa pakai bantal atau guling biasa
- baju kancing atau resleting depan, daster kancing atau resleting depan, manset atau tanktop menyusui

4. Siapkan mental serta selalu sugesti positif ke diri sendiri bahwa pasti bisa menyusui dengan lancar

Sekian tips-tips kecil dari saya semoga bermanfaat ya untuk para calon mama dan calon papa. Selamat menanti kelahiran buah hati tercinta ya :)

Selasa, 22 April 2014

Bayiku kolik ?

source: www.merdeka.com


Hello parents, sudah lama sekali ya saya gak posting disini, tahun lalu sempet sibuk dan rada ribet mengurusi the big day. Jadinya blog ini lama gak di-update. Kebetulan bulan ini saya lebih santai dan banyak free time, daripada gak ada kerjaan lebih baik share pembahasan seputar bayi anda yang sedang menyusu. Ini tulisan lama saya, pernah dishare di artikel expert explain di The Urban Mama. Saya coba share lagi disini ya, untuk refresh juga para mama baru yang baru aja punya baby. Yuk kita mulai.
Nah parents, pernahkah bayi Anda yang mendapat ASI Eksklusif mengalami hal seperti menangis terus menerus terutama menjelang petang sampai malam, sangat rewel, terlihat kaki bayi ngangkat ke atas seperti nahan sakit perut?
Kalo pernah, mungkin bayi Anda mengalami kolik.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kolik pada bayi?
Sebelum mengenal lebih lanjut apa itu kolik, penting kita ketahui penyebab bayi menangis. Bayi menangis merupakan ungkapan jika ia lapar, rasa tidak nyaman, lelah, dan sakit. Rasa tidak nyaman pada bayi timbul saat bayi kencing, buang hajat, kedinginan, kepanasan, gatal, takut. Jika penyebabnya lapar, setelah disusui bayi akan tenang. Jika penyebabnya tidak nyaman, setelah ditemukan dan ditangani ketidaknyamanan tersebut, bayi akan tenang.
Tapi apabila bayi menangis berlebihan di luar penyebab di atas, kita harus lebih jeli mencari penyebabnya apakah bayi sakit? Seperti demam, diare.
Bila bayi menangis secara berlebihan, ini bisa merupakan gejala bahwa ia menderita berbagai penyakit atau keadaan tertentu. Beberapa penyebab yang penting dan memerlukan tindakan segera di antaranya adalah radang telinga, infeksi saluran kemih, nyeri akibat jatuh, volvulus (usus berputar), invaginasi (satu bagian usus masuk ke dalam bagian usus yang lainnya sehingga menimbulkan sumbatan usus), hernia inkarserata (kondor yang tidak masuk lagi dan terjepit), torsio testis (buah zakar terputar), dan acute abdomen (keadaan gawat perut). Namun biasanya penyakit-penyakit serius ini disertai dengan gejala atau tanda lain, sehingga dokter akan dapat mendeteksinya.
Bila tidak ditemukan kelainan-kelainan organik seperti diatas dan bayi tetap sering menangis beberapa jam terutama menjelang malam hari, kemungkinan bayi Anda mengalami kolik. Penyebab kolik belum diketahui secara pasti. Bayi kolik menunjukkan pola menangis yang khas, menangis terus menerus di waktu-waktu tertentu terutama menjelang petang, diawali dengan wajah yang memerah, mimik yang tampak aneh diikuti dengan gerakan kaki ke arah perut, menangis bisa selama beberapa jam sepanjang malam dan sulit ditenangkan.
Serangan kolik bisa terjadi karena usus bayi sangat aktif atau mengandung banyak gas dalam usus, bisa disebut juga gassy baby. Serangan dapat terjadi pada usia beberapa minggu dan biasanya berakhir saat bayi berusia diatas 3-4 bulan. Satu hal yang perlu diingat bayi kolik memiliki berat badan yang baik dan tumbuh dengan sehat.
Beberapa situasi yang dicurigai dapat menimbulkan kolik pada bayi yang mendapat ASI, yaitu:
  • 1. Bayi belum selesai menyusu dengan sempurna.
    Seperti kita tahu 1 sesi menyusu pada 1 payudara, bayi mendapat foremilk (ASI awal) yang kaya laktosa dan hindmilk (ASI Akhir) yang kaya lemak. Jika Mama memindahkan bayi secara tiba-tiba dari satu payudara ke payudara lainnya saat menyusui, sebelum si bayi “selesai” menyusu pada satu payudara, bayi mungkin saja tidak mendapat hindmilk yang cukup artinya jumlah lemak yang diserap relatif kurang saat menyusu. Karena jumlah lemak yang relatif sedikit akan diserap lambung dengan cepat, perut cepat kosong, bayi terus menyusu sehingga jumlah gula susu (laktosa) dalam foremilk semakin banyak dan akan tiba di usus sekaligus. Enzim yang berfungsi untuk mencerna gula (laktase) tidak mampu mencerna sekaligus sekian banyak gula susu, gas yang ditimbulkan semakin banyak sehingga bayi mudah kembung dan perutnya tidak enak.
  • 2. Perlekatan yang belum baik sehingga bayi menyusu terputus-putus. Bayi bisa tidak mendapat hindmilk yang cukup.
  • 3. Refleks ASI muncrat (let down reflex), yang menyebabkan bayi kaget dan melepaskan payudara tiba-tiba saat menyusu.
  • 4. Bayi sembelit karena susu formula, atau mengalami gejala intoleransi susu sapi seperti diare, kembung.
Bagaimana mengatasi bayi kolik?
  • 1. Konsultasi dengan konselor laktasi dan dokter anak. Bila tidak ditemukan kelainan organik yang berbahaya, maka pikirkan penyebabnya adalah kolik.
  • 2. Tenangkan bayi
    Cara terbaik menenangkan bayi menangis adalah mendekapnya erat-erat, dengan gerakan dan tekanan lembut pada perutnya. Bisa juga dengan cara menggendong bayi tegak lurus, pada posisi duduk atau tegak lurus pada bahunya (tidak perlu dilakukan rutin, hanya bila bayi kolik). Peran Papa penting disini untuk menenangkan bayi, sambil diajak berjalan-jalan di sekitar rumah.
  • 3. Perhatikan teknik menyusui
    a. Pastikan bayi menyusu dengan perlekatan yang benar, agar foremilk sampai hindmilk didapatkan dengan sempurna. Jika Mama masih mengalami masalah dalam memosisikan bayi untuk menyusu dengan perlekatan yang benar, segera konsultasi dengan konselor laktasi.
    b. Hindari menentukan jadwal pemberian ASI. Biarkan bayi menyusu sesuai kebutuhannya (on demand).
    c. Biarkan bayi menyusu sampai tuntas pada satu payudara. Hal ini dapat dilihat dari bayi melepaskan sendiri payudara, tampak tenang dan kenyang atau tertidur. Jika bayi cenderung “ngempeng” di akhir, berikan tekanan ringan di payudara, jika bayi tidak menghisap berarti ia sudah kenyang, jika bayi langsung menghisap dengan kuat berari masih mau menyusu. Jika bayi sudah kenyang, lepaskan perlahan, dengan menaruh jari kelingking Mama di sudut mulut bayi.
    d. Jika bayi masih lapar setelah selesai menyusu di 1 payudara (bisa saat growth spurt), susui di payudara sebelahnya. Sebaiknya tidak mencegah bayi untuk menyusu di payudara berikutnya bila ia masih lapar.
    e. Jika bayi melepas payudara tiba-tiba karena aliran ASI yang deras, coba posisi menyusui berbaring seperti posisi IMD (inisiasi menyusu dini), dimana Mama berbaring telentang, bayi tengkurap di atas dada Mama. Bisa juga coba kembali susui bayi dengan perlekatan baik, kedua jari Mama (jari telunjuk dan jari tengah) menyerupai gunting tekan di atas areola untuk memperlambat aliran ASI yang deras.
    f. Menyusui bayi dalam suasana nyaman, rileks. Lampu temaram, musik klasik yang menenangkan dapat menciptakan suasana kondusif yang nyaman untuk bayi.
  • 4. Perhatikan diet
    Kasus kolik pada bayi dapat disebabkan oleh alergi terhadap protein susu sapi yang didapat dari makanan ibu. Mama dapat pantang makanan dairy product yang mengandung protein susu sapi seperti keju, yoghurt, susu, dll. Coba pantang selama 7-10 hari. Bila kemudian kondisi bayi ternyata membaik, maka diet ibu yang bebas susu sapi harus terus dipertahankan selama 3-4 minggu atau mungkin lebih. Namun, bila dengan cara ini ternyata kolik pada bayi tidak mereda dalam waktu 4-5 hari, maka Mama dapat kembali ke diet semula. Karena berarti kolik itu bukan disebabkan oleh diet ibu.
  • 5. Pijat bayi untuk bayi kolik. Lakukan pijatan ringan, bisa belajar di beberapa video pijat bayi dengan sumber terpercaya, dengan bidan atau konselor laktasi.
  • 6. Susu formula bukan solusi dari masalah bayi kolik
    Susu formula hanya akan menambah masalah gangguan pencernaan pada bayi sehat yang semula asi eksklusif mengalami kolik.
  • 7. Dukungan suami dan keluarga
    Dukungan suami penting disini, diharapkan keluarga yang tinggal serumah tenang dalam menghadapi bayi kolik. Mama bisa sharing masalah ini dengan teman-teman seperjuangan yang pernah mengalami masalah kolik pada bayinya.
Parents, kunci menangani bayi kolik adalah tetap sabar dan berusaha untuk tenang. Bayi tau loh apa mamanya tenang atau panik. Temui penyebab dan tangani secara dini, akan membuat bayi kembali tenang dan proses menyusui kembali indah. Semoga info ini bermanfaat yah buat parents yang baca. Happy breastfeeding ;)
Sumber:

  • 1. Kolik pada Bayi ASI oleh Dr.Jack Newman IBCLC . http://www.nbci.ca/
  • 2. Artikel Kolik Pada Bayi IDAI 2009.
  • 3. Modul Pelatihan Konseling Laktasi WHO 40 jam – SENTRA LAKTASI Indonesia.

Minggu, 12 Mei 2013

Tips Menyusui untuk Ibu Bekerja

gambar diambil dari www.tribunnews.com


Kembalinya bekerja dari cuti bersalin bukan menjadi halangan untuk tetap menyusui eksklusif. Seperti kita ketahui keinginan dan motivasi yang kuat dari mama, dukungan dari papa dan keluarga serta bekal informasi tentang ASI yang cukup akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui pada ibu bekerja. Pemerintah Indonesia melindungi hak-hak ibu menyusui yang bekerja seperti tercantum di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.33  Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, Pasal 30 ayat 3, yang bunyinya yaitu Pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui dan atau memerah ASI sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan, serta Pasal 34 yang berbunyi pengurus tempat kerja wajib memberikan kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di tempat kerja.
Berikut ini ada beberapa tips untuk para mama yang sebentar lagi akan mulai bekerja atau yang sudah bekerja.
  1. Persiapan Sebelum Bekerja (dalam kurun waktu 3 bulan cuti melahirkan)
  1. Menyusui secara eksklusif dan sesering mungkin sesuai kebutuhan bayi (on demand) selama cuti melahirkan. Hal ini dapat meningkatkan pasokan ASI, ingat semakin sering bayi menyusu semakin banyak pula ASI yang diproduksi,2 bulan pertama sangat penting membantu persediaan stok ASI kedepannya.
  2. 1-2 bulan sebelum bekerja, mama bisa mengunjungi klinik laktasi, bertemu dengan konselor laktasi. Disana akan dibahas persiapan busui bekerja seperti bagaimana memerah ASI untuk persediaan stok ASI perah selama ibu bekerja, manajemen ASI perah, teknik memberikan ASI Perah dengan cawan (tidak dengan dot).
  3. Siapkan peralatan seperti breast pump (bisa perah manual,pompa manual atau elektrik),botol kaca tempat menyimpan ASI perah atau plastik BPA Free (botol kaca lebih direkomendasikan), freezer (bisa dari kulkas 1 pintu, kulkas 2 pintu atau deep freezer), cool-box atau cool-bag, apron menyusui, jika perlu bottle warmer (baskom berisi air hangat sudah cukup), jika perlu sterilisator.
  4. Belajar memerah ASI sedini mungkin setelah mama melahirkan. Hal ini akan memudahkan mama melakukan kedepannya
  5. Membiasakan bayi minum ASI Perah dengan cawan atau cangkir, tidak perlu sama sekali menggunakan dot (dot beresiko menyebabkan bingung puting). Mama bisa membawa nenek bayi dan pengasuh untuk konsultasi ke klinik laktasi belajar cara memberikan ASI Perah dengan cawan. Sediakan waktu paling kurang 1 minggu sebelum bekerja untuk membuat bayi terbiasa minum dari cangkir dan membiasakan nenek bayi atau pengasuh yang akan memberikan ASI perah melalui cangkir selama mama tidak ada di rumah. Hindari penggunaan empeng pada bayi untuk mengatasi rewel.
  6. ASI yang sudah diperah tahan di suhu ruangan selama 4-6 jam. Jika ingin digunakan sebagai stok saat nanti bekerja, mama bisa simpan ASI Perah di Freezer. Freezer kulkas 1 pintu tahan menyimpan ASI selama 2 minggu-1 bulan, Freezer kulkas 2 pintu tahan menyimpan selama 3-4 bulan, sedangkan deep freezer (freezer es krim) tahan untuk menyimpan ASI selama 6 bulan. Jangan lupa melabeli ASI perah dengan tanggal dan jam perah,nomor urut. Jika ingin digunakan untuk bayi, dahulukan yang pertama kali dimasukkan ke freezer( first in first out). Itulah gunananya label tanggal dan nomor urut untuk memudahkan mama dalam menyediakan ASI Perah untuk bayi.
  1. Persiapan saat bekerja
1.      Bila memungkinkan mama bisa bawa bayi ke tempat kerja, dengan catatan apabila tempat kerja kondusif untuk bayi dan transportasi juga memadai. Bila tempat kerja dekat dari rumah,mama bisa pulang saat jam istirahat untuk menyusui bayi. Bila tempat kerja jauh dari rumah, sebelumnya pastikan stok ASI sudah ditinggalkan untuk bayi selama beberapa jam saat mama tidak ada di rumah.
2.      Kebutuhan cairan bayi (lahir cukup bulan) 0-6 bulan diluar menyusui langsung ke payudara adalah 150 ml dikalikan BB (berat badan) bayi dalam 24 jam. Rumus ini dapat dipakai mama untuk memperkirakan berapa cc ASI Perah yang perlu ditinggalkan selama beberapa jam saat mama tidak di rumah.
3.      Perah ASI semampu mama, tidak perlu menargetkan dan kecewa apabila hasil perahan tidak sesuai yang diharapkan. Stress dan rasa kecewa dapat berpengaruh menurunnya produksi dan suplai ASI. Selalu tanamkan dalam pikiran kita bahwa berapapun hasil perahan sangat berguna dan berharga untuk bayi.
4.      Selama mama di rumah,bayi sebaiknya menyusu langsung semau dia. Bayi yang terus menyusu akan meningkatkan dan mempertahankan pasokan ASI.
5.      Teruskan menyusui di malam hari, karena produksi prolaktin tinggi di malam hari, biasanya bayi sangat efektif menyusu di malam hari. Pagi-pagi sebelum bekerja mama dapat kembali menyusui bayi
6.      Selama ibu di tempat kerja, perah ASI setiap 3 jam sekali, jika ingin menaikkan pasokan ASI dapat diperah setiap 2 jam sekali. Pemerahan ASI dapat mempertahankan pasokan ASI,mengurangi nyeri dan payudara bengkak akibat ASI sudah penuh,mengurangi rembesan.
7.      ASI yang baru saja diperah di tempat kerja dapat disimpan sementara di cool-box atau cool-bag (ibu dapat membawa serta ke tempat kerja), dapat juga dititip di lemari es jika memungkinkan. Nantinya ASI ini akan dibawa untuk menambah stok persediaan.  Sediakan botol penyimpanan yang bersih dan sudah disterilkan sebelumnya.
8.      Malamnya, ASI perah yang disimpan di freezer untuk minum bayi keesokan harinya dapat diturunkan ke kulkas bawah semalaman, naikkan suhu ASI Perah secara bertahap,karena perubahan mendadak suhu yang ekstrim dapat merusak zat-zat penting dalam ASI. ASI yang sudah keluar freezer tidak dapat masuk kembali ke dalam freezer.
9.      ASI perah yang akan diberikan ke bayi, keluarkan secara bertahap dari kulkas bawah. Diamkan sementara di suhu ruangan atau ditaruh dibawah air ledeng yang mengalir untuk menaikkan suhu secara bertahap. Kemudian botol isi ASI perah dihangatkan di atas air hangat dalam baskom atau bottle warmer. Ingat, jangan mendidihkan atau memanaskan ASI. Panas akan menghancurkan beberapa faktor anti infeksi yang terkandung dalam ASI.
10.  Ajarkan pengasuh atau nenek bayi untuk menyajikan ASI perah dengan cangkir. Berikan satu porsi dalam sekali pemberian, hindari menyimpan kembali ASI perah dalam cawan yang sudah diberikan ke bayi apabila bayi belum habis meminumnya. Hal ini akan menurunkan kualitas zat penting yang terkandung dalam ASI. Perlu diingat cangkir atau cawan harus bersih dan disterilkan sebelumnya dan setelah dipakai.
11.  Perhatikan tanda kecukupan ASI pada bayi, perhatikan kenaikan Berat badan bayi, frekuensi buang air kecil > 6x sehari, frekuensi BAB.
12.  Mama tetap memperhatikan makan yang bergizi seimbang dan minum air putih untuk menjaga stamina. Tetap berpikir positif, rileks, hindari pikiran negatif dan stress yang berpengaruh tidak baik pada kelancaran ASI. Berbagi cerita dengan kelompok ibu-ibu menyusui yang bekerja juga dapat meningkatkan motivasi dan percaya diri.
Bekerja bukan menjadi halangan mama untuk tetap memberikan ASI sebagai hadiah terindah kepada bayi. Semoga tips ini dapat bermanfaat dan membantu mama. Tetap semangat menyusui ya ma. Salam ASI .

Jumat, 07 Desember 2012

TANDA ASI CUKUP



Salam ASI semuanya, pernah gak sih ibu,ayah,keluarga atau tenaga medis melontarkan pertanyaan demikian sebenernya “ASI aja cukup gak sih” atau “ini bayinya sebenernya kenyang gak sih sama ASI saja?” Nah di twitter saya pernah bahas tentang tanda kecukupan ASI pada bayi,saya ringkas disini yah semoga bisa bermanfaat untuk semuanya. Daripada kebanyakan mikir akhirnya ke negative mindset malah bisa bikin ASI seret beneran.yuk cari tau apa sih tanda kecukupan ASI pada bayi #ASIcukup

(1)Dilihat dari pertambahan BB bayi.1 mgg pertama bayi akan ngalami penurunan BB tp tdk smpai>10%,di 2 mgg dia akan kmbali ke berat lahir #ASIcukup

(1a)Bayi ASIX akan ngalami peningkatan BB 500gr-1000gram stiap blnnya,bhkn 500 gram saja normal lho,pd org indo ya,tp biasanya lbh #ASIcukup

(1b)Bayi asix 6 bln pertama paling sedikit nambah berat 500 g tiap bulan atau 125 gram tiap minggu,jika pny timbangan di rmh itu lebih baik untuk sering dipantau #ASIcukup

(1c) perhatikan KMS by,liat grafik pertambahan BB,jika pertambahan BBnya naik diliat di grafik berati ASI cukup  #ASIcukup

(1d)kalo by di usia 2 mgg tdk kembali ke berat lahir,atau prtmbahan Bb<500 gr sbulan,nah kita mesti cari tau knapa ASI-nya "kurang"#ASIcukup

(1e)ingat,tdk ada yg salah dgn ASI ibunya,dan Sufor bkn solusi!liat gimana cara baby nyusu,apa sering lepas2 nyusu,apa kena dot,dll #ASIcukup

(1f)bila ibu ngalami "sindrom ASI kurang"sgera ktmu konselor,akan diliat bgmn nyusunya dgn latch on baikkah?mungkin prlu lactogogue #ASIcukup

(2)Tanda kdua liat di pipis bayi,bayi ASIX bisa pipis dan urinnya jernih 6-8kali dlm 24 jam,lbh bisa.Perhatikan tanda ini #ASIcukup

(2a)jika bayi pipis<6X shari,urinnnya pekat,sedikit dan baunya tajam. Hati-hati bayi dehidrasi,segera ke dokter #ASIcukup

(3)BAB.by baru lahir pupnya sering,bisa stiap abis nenen dia pup.Awal2 warna pupnya hitam,stlh 5 hari smpai sminggu mulai kuning#ASIcukup

(3b)kalo BB naik bagus,pipis bnyk,tetep aktif ceria,nenen kuat pupnya brp hari skali mah normal,blm perlu obat pencahar ya #ASIcukup

(4)Bayi tidur tenang,nyenyak stlh nenen,tetep aktif dan ceria juga bisa jadi salah satu tanda bahwa #ASIcukup

(5)Ada bbrp perilaku bayi yg mungkin saja jadi alarm sign ke ibu bahwa,bayi bs kurang optimal dpt asinya. Kayak apa sih? #ASIcukup

(5a)bayi tdk puas stlh nyusu,rewel bgt tapi rewel bisa aja pas lagi kolik atau growth spurt ya atau babynya lg butuh perhatian lbh#ASIcukup

(5b)pupnya keras,atau kliatan rewel banget dan ngeden2.sbaiknya ibu konsultasi ke konselor laktasi ya #ASIcukup

(6)Ada bbrp alasan kenapa bayi mungkin kurang optimal dpt ASI-nya artinya kurang dari kebutuhan sbnrnya #ASIcukup

(6a)awal yg tertunda:tdk IMD tdk rawat gabung,menyusui dijadwal dan dberi waktu,tdk menyusui di malam hari shg bayi krg peroleh ASI#ASIcukup

(6b)latch on yg tdk baik,pengaruh kuat dot dan empeng,mamanya sakit atau minum obat2an tertentu,mama krg gizi bs jd mslh asi krg #ASIcukup

(6c)Faktor psikis ibu:krg PD,cemas sekali,tdk senang nyusui di tempat umum,baby blues.ini faktor kuat penyebab sindrom "asi kurang"#ASIcukup

(7)Jika ibu merasa ASI tdk cukup,cari dukungan segera dan temuilah konselor utk berdiskusi dgn anda,tanamkan pikiran positif #ASIcukup

(8)Sekali lagi,cari solusi yg paling bijak.bukan dgn menempatkan Sufor di pilihan pertama apabila ASI dirasa kurang,semangat yah #ASIcukup

Semoga bermanfaat yah :)